Puisi Patah Hati
Ya Tuhan biarkan hujan ini membasahi jendelaku
Biarkan ku merasakan hadir-Mu di setiap tetesnya
Seolah aku hanya dan selalu mengadu kepada-MU
Dan perlahan ku pejamkan mata ini
Mengharapkan ku terbangun dari tidur
Ya Tuhan biarkan ku terdiam bersama-Mu
Terdiam bersama rasa sakit ini
Biarkan ku menangis
Biarkan ku terdiam dalam keheningan
Karna aku terlalu takut untuk kehilangannya
Kubiarkan diriku bersedih
Kubiarkan air mata ini terus membasahi tempat sandarku
Air mata yang mengantarkan kebahagiaan
Seakan ku berharap ini terakhir kalinya
Kumerasakan rasanya di sakiti
Siangku berubah gelap dan memudar
Menandakan dalamnya sakit ini
Menggerogoti langkah demi langkah
Hingga aku akan terjatuh
Dan mengosongkan mata ini
Kubiarkan Trauma ini mengalahkanku
Trauma yang seakan melampiaskan kegagalan
Membantah betapa indahnya cinta
Mengubur dalam-dalam harapanku
Dan menahanku untuk berdiri
Mencoba bangun dari tidur ini
Mengharapkan kebahagiaan ku kembali
Mengharapkan gelap ini berakhir
Menjadikan langitku biru kembali
Memantulkan terangnya matahari
Sampai pada saatnya aku bosan
Pagiku menerbitkan matahariku kembali
Ku tarik nafas dalam-dalam
Kupaksakan diri ini untuk bangun kembali
Kubasahkan wajah ini
Seakan air mata ini larut bersamanya
Kupetik gitar dan memulai dengan nada major
Dan ku lantunkan nyanyian lagu bahagia dengan iringannya
Ku lantangkan suara ku
Membakar api semangatku
Mengembalikan setiap inci kebahagiaan di dalamnya
Ku hirup udara pagiku
Kurasakan oxygen memenuhi paru”ku
Kubasahkan tubuh ini dengan air di pagi hari
Kurasakan sejuknya air yang mengalir ke seluruh tubuhku
Dan pandangi air yang keluar dari dalam Shower
Kunyalahkan motor di depan rumahku
Menuju tempat yang nantinya
Aku akan tertawa bersama teman
Sampai aku lupa bahwa waktu memanggilku
Lupa bahwa sakit ini masih ada
Dan senyum tipisku berbisik
“Ini adalah gw, dan ada apanya gw itu Indah”
Mungkin rasa itu masih ada dan tak akan terganti
Aku masih sayang dan cinta padanya dan masih berharap
Tapi hidup terus berjalan
Walaupun seberapa besar pengorbananku
Cepat atau lambat orang yg kita sayang pasti pergi
Pada malam itu, kumatikan lampu
Memejamkan mata dan melafaz
“Ku pantas bahagia”
Comments