Karenaku Bukan Dermagamu
Hai… kamu…, yang pernah mengisi hati ini, yang pernah tertawa bersamaku, yang pernah merasakan betapa rindunya untuk bisa bersamamu, yang membuat hariku cerah karna senyummu selalu menghiasinya, yang membuat setiap saat dan tempatku menjadi lebih nyaman karna dirimu yang ada di sampingku, yang selalu menenangkan setiap kegelisahanku, menerangkan setiap kegelapanku, pernah untuk selalu ada ketika ku membutuhkanmu untuk menemaniku menjalani hari. Kamu… yang membuatku pernah lupa bahwa, suatu hari nanti aku akan kehilanganmu.
Mungkin itu ungkapan gw tentang seseorang pernah mengisi hati gw walau pada akhirnya gw tau cepat atau lambat dia akan pergi walaupun untuk alasan “mencari yang lebih baik”. Sakitnya adalah ketika kita sudah berjuang semaksimal mungkin merelakan bahkan mengorbankan sesuatu untuk mempertahankan cinta yang pernah kita anggap tidak akan membuat luka sampai pada akhirnya kita tidak sadar semua itu akan berujung sebaliknya dan hanya menjadi sebuah kenangan.
Kamu… pernah merencanakan sesuatu yang indah bersamaku, merancanakan berbagai macam sesuatu yang indah, membuat suatu saat nanti kita akan bahagia walaupun kita taksadar dalam jangkawaktu yang capat atau lama, engkau tak akan ada lagi bersamaku disini, dan mengubur semua rencana kebahagiaan yang kita buat dan kita pada akhirnya akan lupa tentang apa yang harus di kenang dari kisah ini.
Pernah… pernah tersenyum karna mengungat sesuatu yang bukan dan tidak pernah akan kita miliki dan kita tau, pernah membuat suatu kesepakatan tapi tak pernah ada suatu ikatan, pernah menjadi suatu kebanggaan tapi tak layak untuk di perbincangkan, pernah menjadi sesuatu yang di banggakan tapi tak patut untuk di kenang, sampai pada akhirnya semua tau kita dekat tapi tak pernah bersatu.
Ini bukan tentang waktu, bukan tentang harta, dan bukan tentang apa yang kita punya, tapi bagaimana kita merasakan indahnya bisa berada di dekatnya, bukan tentang berapa banyak moment yang kita dapatkan ketika bersamanya, tapi seberapa banyak kita mengambil cerita dan pelajaran dari setiap moment yang kita miliki. ini tentang bagaimana kita merasakan apa yang ia rasakan dan mencoba untuk memahaminya.
Jika kamu akan pergi, biarkan aku tau, biarkan aku menyusun lagi apa yang akan hancur ketika kau pergi untuk waktu yang lama atau bahkan untuk tidak kembali lagi. Karna mungkin aku dan kau pun tau bahwa apa yang selama ini kita perjuangkan dan kita pertahankan akan sama sia-sianya ketika salah satu di antara kita menyerah karna suatu alasan lain yang mungkin mengiming-imingkan seuatu yang indah akan terus terjadi bila kau bersama dengan yang lain.
Pada saatnya nanti mungkin kita tau mana yang pantas untuk di perjuangkan dan mana yang tidak layak untuk di perjuangkan, atau mungkin kita hanya diam dan menunggu sampai pada akhirnya salahsatu dari kita akan tersakiti akan perpisahan yang mungkin kita sudah tau kapan dan bagaimana saat itu terjadi.
Kamu… yang memberi harapan, harapan kalau kita akan bersatu, kalau kita tidak akan pernah berpisah, kalau kita akan membuat janji untuk tidak akan meninggal kan satu sama lain karna alasan apapun, kalau kita akan merencanakan sesuatu yang bahagia untuk kita, janganlah kau berlama singgah karna ku bukan dermagamu
Comments