Skip to main content

Puisi Ngasal : Cabe-Cabean

Cabe-Cabean


Cabe-cabean…
Kaulah yang membuat jalanan di kota jakarta berwarna
Dengan celana gemesmu yang imut-imut menggemaskan
Membuat setiap kaum adam yang melihatnya seakan terbujur kaku tak berdaya

Cabe-cabean…
Kau adalah suatu spesies baru yang timbul karna adanya seleksi alam yang keras di Jakarta
Bedakmu yang tebal terlihat seperti bayi iblis yang baru akil balik
Lipstikmu yang merah melambangkan bahwa semua yang dipaksakan tak akan berujung indah
Semua itu dilakukan-nya untuk menunjang kemerdekaan spesies mereka

Cabe-cabean…
Kau membuat setiap insan di jalan ibu kota semakin bersimpati kepada kalian
Iyaa, kalian yang rambutnya bau matahari
Iyaa, kalian yang keteknya harum seperti kabel kebakar
Iyaa, kalian yang memakai hotpant balapan sama sempak
Itulah yang membuat kita sebagai pengguna jalan bawaannya ingin memusnahkan seluruh spesies kalian

Cabe-cabean…
Untuk cabe-cabean yang kami masih memaklumi keberadaan kalian
Memaklumi setiap jerih payah kalian untuk bisa tampil mempesona
Memaklumi lunturnya Makeup kalian seperti upil yang terbungkus ingus
Memaklumi fashion kalian yang memaksakan kehendak takdir yang mungkin susah untuk kalian terima
Sabar… Sabar… Sabar…

Cabe-cabean…
Teruslah membuat terobosan baru
Teruslah perlihatkan kepada dunia bahwa spesies kalian itu ada
Teruslah berharap bahwa pelestarian spesies kalian terus berkembang
Teruslah membuat jalanan di ibu kota semakin merdu dengan suara knalpot kalian
Teruslah membuat kami terpesona dengan paha kalian yang berlumurkan daki dan koreng knalpot
Teruslah membuat kami seakan ingin muntah melihat tingkah laku kalian

Cabe-cabean…
Kau membuat kami sadar bahwa ciptaan-Nya tiada yang sempurna
Sadar bahwa yang di paksakan memang akan berujung hinaan orang yang sangat pedih
Bahkan mereka tidak ragu lagi untuk meludahi kalian
Kau membuat kami tau bahwa pengorbanan untuk berjalan dari rumah ke SE7EN menguras bedak 1 ember besar dan Liftick sepanjang tiang bendera


Untuk Cabe-cabean… we proud of you… :))))))))))))))))))

Comments

Popular posts from this blog

Miss, Miss, Missed

Miss, Miss, Missed Otakku mengiris detak dadaku Hatiku mengikat, terancam Darahku mengalir tak bertuan Rasa ingin, tapi tak sampai Matahari berputar sangat terasa ‘Mati’pun menjadi hidup Rintik hujan ikut mersenandung Hitam pekat menjadi teman Mata dan langit bersahabat Pergelangan dan dagu tak berjarak Keramaian yang membangunkan tuli Pikirku membunuh jenaka Petikan minor Apa arti memandang? Tidur terkhianat mimpi Berbalap nafas dan angin

Puisi Ngasal : BTB

BTB Bahagia… Saat pertama kali ku melihat senyumnya Saat pertama kali ku menatap sayup matanya Saat pertama kali ku merasanyaman di dekatnya Saat pertama kali ia merubah hari ku menjadi indah Merubah segalanya menjadi terasa sempurna Seharusnya… Berubah… Berubah untuk menjadi seseorang yang disayang Berubah untuk menjadi apa yang dia inginkan Berubah untuk bisa menjadi selalu ada disaat ia butuhkan Berubah untuk bisa menjadi apa yang diharapkan Semua terasa berubah, sampai pada akhirnya… Sadarlah gue ini adalah BTB (Berubah Tidak Baik) Berharap… Berharap untuk dia bisa punya perasaan yang sama Berharap bahwa perjuangan gue selama ini ga sia-sia Berharap untuk bisa membahagiakan ia seutuhnya Berharap untuk memiliki senyum manisnya Berharap seakan semua itu akan terjadi sampai… Pada akhirnya harapan itu lenyap seakan hilang di telan rasa sakit yang tak terbendung Mungkin… Mungkin gue bukanlah apa yang dia inginkan Mungkin apa ya...