Skip to main content

Puisi Ngasal : BTB


BTB

Bahagia…
Saat pertama kali ku melihat senyumnya
Saat pertama kali ku menatap sayup matanya
Saat pertama kali ku merasanyaman di dekatnya
Saat pertama kali ia merubah hari ku menjadi indah
Merubah segalanya menjadi terasa sempurna
Seharusnya…

Berubah…
Berubah untuk menjadi seseorang yang disayang
Berubah untuk menjadi apa yang dia inginkan
Berubah untuk bisa menjadi selalu ada disaat ia butuhkan
Berubah untuk bisa menjadi apa yang diharapkan
Semua terasa berubah, sampai pada akhirnya…
Sadarlah gue ini adalah BTB (Berubah Tidak Baik)

Berharap…
Berharap untuk dia bisa punya perasaan yang sama
Berharap bahwa perjuangan gue selama ini ga sia-sia
Berharap untuk bisa membahagiakan ia seutuhnya
Berharap untuk memiliki senyum manisnya
Berharap seakan semua itu akan terjadi sampai…
Pada akhirnya harapan itu lenyap seakan hilang di telan rasa sakit yang tak terbendung

Mungkin…
Mungkin gue bukanlah apa yang dia inginkan
Mungkin apa yang gue harapkan bukanlah menjadi kenyataan
Mungkin hanya minpi gue yang terlalu tinggi untuk mendapatkannya
Mungkin gue tak seberuntung mereka yang punya segalanya untuk mendapatkan yang diinginkan
Mungkin pada akhirnya gue mundur
Mungkin gue teralu banyak mengorbankan apa yang seharusnya gue jaga
Mungkin gue memang tidak di takdirkan untuk bahagia bersamanya

Sampai pada saat…
Aku lelah dengan semua yang ku perjuangkan
Aku lelah dengan perjuangan yang tiada berujung ini
Aku lelah dengan kisah ini
Aku lelah, Menyerah dan Beralih…

Bukannya…
Bukannya setiap orang yang berjuang selalu mendapatkan hasil?
Bukannya bahagia itu sederhana?
Bukannya cinta tidak merubah sesuatu keadaan?
Bukannya “I LOVE YOU, JUST THE WAY YOU ARE?”
Tapi kok palsu…


Ternyata gue tahu dia bukanlah yang gue harapkan, dan seharusnya gue pun juga sadar gue bukanlah orang yang pantas buat dia. Pada akhrnya gw harus menjauh dan mencari BTB yang gw harapkan… (Berani Tumbuh Bareng)

Comments

Popular posts from this blog

Puisi Ngasal : Cabe-Cabean

Cabe-Cabean Cabe-cabean… Kaulah yang membuat jalanan di kota jakarta berwarna Dengan celana gemesmu yang imut-imut menggemaskan Membuat setiap kaum adam yang melihatnya seakan terbujur kaku tak berdaya Cabe-cabean… Kau adalah suatu spesies baru yang timbul karna adanya seleksi alam yang keras di Jakarta Bedakmu yang tebal terlihat seperti bayi iblis yang baru akil balik Lipstikmu yang merah melambangkan bahwa semua yang dipaksakan tak akan berujung indah Semua itu dilakukan-nya untuk menunjang kemerdekaan spesies mereka Cabe-cabean… Kau membuat setiap insan di jalan ibu kota semakin bersimpati kepada kalian Iyaa, kalian yang rambutnya bau matahari Iyaa, kalian yang keteknya harum seperti kabel kebakar Iyaa, kalian yang memakai hotpant balapan sama sempak Itulah yang membuat kita sebagai pengguna jalan bawaannya ingin memusnahkan seluruh spesies kalian Cabe-cabean… Untuk cabe-cabean yang kami masih memaklumi keberadaan kalian Memaklumi se...

Miss, Miss, Missed

Miss, Miss, Missed Otakku mengiris detak dadaku Hatiku mengikat, terancam Darahku mengalir tak bertuan Rasa ingin, tapi tak sampai Matahari berputar sangat terasa ‘Mati’pun menjadi hidup Rintik hujan ikut mersenandung Hitam pekat menjadi teman Mata dan langit bersahabat Pergelangan dan dagu tak berjarak Keramaian yang membangunkan tuli Pikirku membunuh jenaka Petikan minor Apa arti memandang? Tidur terkhianat mimpi Berbalap nafas dan angin